Selasa, 01 Mei 2012

kadang,terfikir rasanya jauh lebih mudah memilih untuk menjadi pecundang daripada menjadi ksatria yang terus-menerus bersandiwara diatas senyum cameonya, tapi saat kuingat lagi bagaimana kobarannya ditengah sesak yang menggelegak. api itu dengan cepat menjalar ke seluruh tubuhku,membunyikan setiap denting seirama desiran darahku. dan,lagi. aku tetap kembali, dengan pasti memegang diorama dan sebilah pedang yang menantang ketidakpastian. akupun berteriak diantara kisi yang merintih gemetar : Laut biru itu tak boleh membludak! karena senyumku tak pernah berbalik meninggalkanku! bukan seperti kegentaran dan kegetiran yang sesekali mengkhianatiku!!!