Malaikat itu
By: era susanti
Nafasku yang tersendat hampir hilang.
Dipenghujung.
Lama tak bersua membuatku takut.
Disini sesunyi kudus.
Ekor mataku menangkap sesuatu
Apa??
Entahlah.
Karna ku sama sekali tak peduli
Meskipun kehidupan nyaris membuatku oleng
Perahu itu kian dekat.
Jangkanya terangkat,
Berkilauan.
Itu pikiran pertama yang terlintas
Dibenakku.
Buihnya tak bergeming
Dalam nestapa beginipun tidak.
Aku lelah,
Aku tidur,
Aku menderita,
Aku sakit,
Dan aku tak mau ini terjadi.
Mendekatiku menggeram,
Salakannya begitu nyata.
Aku terpana dibuatnya.
Lalu seketika,
Diriku diterpa badai.
Aku linglung.
Untuk apa??
Mengapa dengan ini semua??
Mulutku yang semula terpana lalu mengatup curiga.
Pandanganku awas,
Lihat saja!
Jangan anggap aku enteng karna hanya ini semua.
Karna aku masih disini.
Belum mati!!
Rasaku itu.
Dia merenggut, tersenyum mengejek.
Seakan berkata
“ sekeras apapun kau meminta hingga meronta, itu semua takkan merubah ini”
Takdir??
Aku benci dia!
Kenapa??
Aku masih butuh disini.
Lalu perlahan rasaku kurasakan naik,
Dari pangkal kaki
Hingga akhirnya dikepala.
Aku tertawa gila.
Seakan-akan akan merubah apa yang ada.
Tapi ku tahu itu takkan terjadi.
IRONIS!!
Akhirnya saat dia mendarat ditangan hitam itu,
Aku tahu,
Dan memang harus tahu.
Bahwa nyawaku seketika hilang dari tubuhku.
Kurasakan tubuhku menghilang.
Terpotong, menjadi serpihan-serpihan kecil.
Hingga akhirnya menjadi debu.
kawan,
Itulah bagaimana kematian mendatangiku
Dan skaratul maut mengambil semuanya dariku.
hhahahaaa....
BalasHapuspuisi ku gaje bgd iaaaa....
malu..
emg..
BalasHapuskyak orangnya..
gaje...
huuuuuuu
BalasHapusdasarr nanad inniiiii....