Kamis, 18 Agustus 2011

truth,lie and cry

Truth,lie and cry.
Apasih gunanya aku ada disini? Jika yang kubisa hanyalah meratap. Mengira-ngira apa-apa yang terjadi. Apa-apa yang hilang,apa-apa yang dilakukan,apa-apa yang terfikirkan. Kebohongan?mungkin. karna ku selalu tak mau dan tidak mengakui kehadiranmu didepan mataku dan matamu,meski semua yang kulakukan berbalik arah dengan apa yang kurasakan selama ini terhadapmu. Mungkin aku terlalu bungkam,hingga membuatmu menerka-nerka. Apakah aku tidak menyukaimu?apakah aku melupakanmu?apakah aku tidak pernah menganggapmu ada?apakah aku mematut diriku untuk menjauhimu?apakah yang aku lakukan?. Lebih, lebih dari semua yang kau tahu. Lebih,lebih dari sekedar terkamu. Lebih dari sekedar fikirmu.
Aku selalu ada,disampingmu.
Jauh,jauh sebelum kau melihatku. Mengenalku,menyapaku. Mengetahui namaku. Bahkan sebelum selama ini aku selalu melihatmu,melihat apa yg kau lakukan bersama teman-temanmu. Melihat bagaimana kau melakukan semua tingkah yang selalu membuatku kagum. Menerka-nerka apa yang kau fikirkan, apa masalah yang merundungmu. Selalu mengikutimu kemanapun kau pergi. Melihatmu dari kejauhan, dan sembunyi saat kau berpaling ke arahku. Selalu mencoba untuk mengertimu,apa yang kau rasakan. Apa yang membuatmu senang,sedih atau sakit. Apa yang membuatmu untuk selalu terlihat baik-baik saja didepan semua orang. Selalu mencontoh dan mengikuti semua saranmu yang ku dapat dari langkah sembunyiku baik dari harian,teman-temanku yang dekat denganmu,atau bahkan dari seorang guru yang mengagumi kehebatanmu. Terlihat seperti penguntitkah aku?mungkin. mungkin terlihat menakutkan. Tapi tak apalah,jika itu semua bisa terbayar dengan mengetahui hatimu lebih jauh. Aku rela,jujur kukatakan. Meski selama ini dihadapmu aku selalu menjauh,menyingkir, menunduk dalam-dalam,mencoba bertingkah seperti tidak mengenalmu,selalu menutup-nutupi hatiku,dingin terhadapmu,tak memedulikanmu,bahkan tak pernah merasakan kehadiranmu. Maaf. Itu semua kulakukan karena aku terlalu takut. Takut akan asa dihatiku, aku terlalu takut untuk menunjukkan kepadamu betapa selama ini aku banyak menyukaimu karena aku takut untuk kehilanganmu. Memang aku adalah pengecut,tapi itu lebih baik jika aku harus selamanya tidak pernah lagi melihatmu. Hanya melihatmu saja aku sudah merasa cukup bahagia. Meski bahagia dibalik semua sakitku. Jujur, dulu aku takut untuk mengakui,namun,saat ini,saat kutulis ini. Rasanya aku beribu-ribu jauh lebih takut karena aku sudah memutuskan untuk walaupun sedikit aku akan menunjukkanmu. Dengan hati yang berdegup kencang karena ketakutanku akan kehilanganmu. Meski tidak ada namamu, tapi aku yakin. Kau pasti akan mengerti bagaimana ini semua terjadi. Mengalir. Tak terbendung. Semua,semua tulisan dan puisi. Semua menceritakan dirimu. Dan aku mungkin akan terlalu takut kau akan mengetahui semua ini,tapi tekadku sudah bulat. Meski sedikit,aku harus berani. Walau itu artinya aku harus sedikit demi sedikit bisa membebaskan namamu dihati. Tapi sungguh tak apa,jika semua ini sudah kutulis. Aku pun akan lega. Setidaknya aku sudah berani sejauh ini. Memang,memang selama ini alasan aku mengacuhkanmu,hanyalah karena aku terlalu takut menunjukkan perasaanku terhadapmu karena ku terlalu takut jika kau tidak mempunyai rasa yang sama terhadapku. Karena sudah selama ini,kuputuskan untuk sedikit membuka diriku. kau tahu berapa lamanya itu? Sudah bertahun-tahun aku terus menerus sembunyi dibalik hitamnya malam,menepis semua kemungkinan terhadapmu karena ketakutanku. Dan sekarang,aku tak peduli karena aku ingin kau tahu bahwa aku tidak bisa selamanya menjadi seorang pengecut. Sekarang dimulailah segala harihariku. Semua ini,karena ku terlalu takut. Terlalu takut bahkan hanya untuk sekedar menatap matamu.
There's a truth behind a lie,there’s a lie behind a cry.
That’s why i just wanna be miss silent.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar