Rabu, 30 November 2011

meneriaki hati sendiri yg kolot,apa lagi yg kau harapkan selain ini?lalu disaat itu pula aku bertanya "kenapa harus dia Tuhan?apa yg kumulai hancur berantakan,mengapa orang terakhir selalu dianggap orang pertama?mengapa Kau tak beri aku keberanian itu?aku memang hanya bisa menerka,meraba-raba seperti bermain poker yg banyak tak tepatnya.tapi aku sudah berusaha bukan?meski tak pernah diketahuinya?aku ingin,sungguh.andai pembatas itu lenyap dan menjadi transparan aku akan berusaha.memandangnya dari kejauhan selalu berbuntut kesakitan,bukan ia yg menyakitiku. namun hatiku sendiri yg menyakitiku,selalu bersedih melihat beberapa dekade itu,namun terlalu malu untuk sekadar mendongak. bagaimana dia bisa mengetahuimu?mungkin itu yang Tuhan katakan mengingat dia yang hampir tak mengenalku karena aku selalu sibuk bersembunyi dibalik semua malam yang membayanginya.jika benar ia tak ubahnya air,maka aku akan berdo'a . Ya Tuhan,berikanlah yang terbaik untuknya,ingatkan selalu dia untuk menghadapMu,berilah dia kesenangan,kedamaian,dan ketentraman,juga berikanlah sesuatu yang pantas ia dapatkan atas perjuangannya,dan ya Tuhan,berikanlah dia senyuman di hari-harinya. tulus. hanya sebatas keberanian itu yang kupunya selama ini untuk dirinya yang terasa semu untukku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar