Dan udah jam segini aja di kota metro tercinta, ga nyangka bisa kumpul sama anak fkm hang out bareng. dan sialnya ini kumpul gergara ngerjain tugas. what the uncredible holiday, when my assignment just too much and i really want speding my quality time with my family and friends here. *forget it
so, here we go.
gue cuma mau berbagi sedikit sih intinya. tentang hari-hari kuliah gue disemester empat yang padet dan banyak cerita. dan diantara padetnya itu gue masih sempetnya dan harus nyempetin diri untuk balik untuk sekedar peluk kangen cium ibu, adek adek gue. karena bapak gue sekarang kerja jauh di dipasena dan baru balik 3 bulan sekali. dari situ gue tambah ga tega sama ibu gue. can you imagine that? just you alone in the house, keep waiting for your daughter,son and husband till they come, i really know what that feel. so, i just wanna take a good momment with my momma here. just eat, laugh, cook, and everything that i've already did before.
tapi sayangnya dunia kampus ga pernah mengizinkan. uuurgghhh!!!
dengan segala keterbatasan gue dan ibu gue disini, karena gue tau ibu gue sekarang gantiin bapak gue buat ambil barang ke langganan2 bapak gue sebelumnya. dengan alasan yang sama: semua langganan adalah keluarga, jadi kita ga boleh kecewain mereka.
kata-kata yang dianut sama kedua orang tua gue yang thank god. sedikit banyak nurun ke gue. *kepedean
dan gue pun bawa motor keliling metro waktu sore sama ibu gue, ikut cari barang kesana-kemari. ngobol2 dulu, curcol2 dulu sma langganan bapak ibu gue. *eh
dan ditanya2in kuliah dimana,ambil fakultas apa, ambil jurusan apa, sekarang semester berapa, dan sampe juga di penghujung pernyataan atau pertanyaan yang paling gue hindarin
"jadi pacarnya orang mana?"
*speechless mati
dan biasanya cuma gue jawab dengan cengiran ga manis gue. dan abis itu malah berentet dikepoin sama mereka. dikasih wejangan *orangjawabanget
ditanya mau nikah kapan, mau kerja dimana, dan bla bla bla...
dan karena biasanya para ibu-ibu langganan itu selalu kelewat kepo jadi gue bilang aja "ya ampun bulek,bude, masih 19 tahun loh, masih lama. belum lulus juga"
dan serempak dijawab "ya kan harus dari sekarang mikirnya nduk"
*speechless untuk yg kedua kalinya
dan gue cuma bisa bilang iya iya bude, bulek,doain aja dapet yang terbaik yah bulek. yang serius, yang bisa ngertiin, yang sayang, yang setia, yang orangnya rendah hati, agamanya baik. udah cukup. itu aja.
dan ketika balik dimotor diceramahin lagi sama ibu gue. yak. dan sekarang ternyata hidup gue baru aja berjalan dan dimulai. sebelumnya gue belum pernah ngerasa seserius ini ngomongin yang namanya pasangan. soalnya mungkin gue tipikal orang yang ga terlalu pusing mikirin hal begituan. dan gue terkesan orangnya terlalu cuek. kalo ada cowo yang ngedeketin biasanya susah,lantaran guenya yang cuek dan masa bodo.
dan kabar terbarunya, ada satu cowo nih yang gue cuekin dan masa bodoin, yang udah berkali-kali gue tolak tawarannya apapun itu. yang sejauh ini masih menunjukkan mungkin keseriusannya. cowo ini baik, perhatian, ngertiin gue,dewasa, satu visi dan misi, sepemikiran,yah pokoknya cukup nyambung sih sama gue. tapi karena dari pengalaman yang sudah-sudah yang buat gue belajar, dari yang dibohongin sampe diselingkuhin,jadi pelampiasan, dll gue jadi lebih berhati-hati. jujur aja,gue lumayan trauma. mungkin karena itu juga gue jadi ngerasa masa bodo dan cuek dengan hal-hal begituan karena masa lalu yang buat gue kecewa itu.
yah, but the life must go on isn't it?
jadi gue perlahan tapi pasti ngeliat cowo ini yang intens dan kontinu memberikan kesan serius ke gue. yah sejauh ini, gue ngerasa lumayan nyaman sih. tapi gatau juga, gue takut mau ambil concluding dari diri gue sendiri. takut salah lagi, takut sakit lagi, takut kecewa lagi, dan takut2 lainnya lagi.
yah, perhaps we'll see, ntah kenapa didalam diri gue masih kepikir mungkin dia cuma mau cari selingan, mungkin dia cuma mau iseng, mungkin dia ga serius,dan mungkin2 lainnya, jahat sih gue kalo masih mikirin kaya gitu. sama aja suuzon jatohnya. tapi gimana? gue terlalu takut,sedangkan dia belom tentu serius dan menunjukkan kalo dia emang mau stay. jadi bagi gue pribadi, belum ada alasan kenapa gue harus yakin dan percaya sepenuhnya ke dia. karena emang dia belum bisa buat gue yakin dan percaya ke dia. gitu.
metro, bejo's milk 13.00
sehabis menahan air bah semalam.
but now feels good already.
so just smile everywhere. :D
cerita disini bukanlah soal ini itu sana sini atau aku kamu, disini semuanya tentang hidup.
Sabtu, 29 Maret 2014
Jumat, 14 Maret 2014
sebuah coretan kecil
Coretan ini dibuat ketika habis menonton film di bulan
desember tahun lalu. 2013.
Bulan yang menakjubkan segaligus enyenangkan.
Coretan ini menceritakan si aktor utama dalam film itu,entah
karena saking terbawa susana atau jatuh pada akting si aktor akhirnya aku buat
coretan ini. Lebih kepada perasaan aktor yang mendominasi di film tersebut. Yah
kegiatan iseng yang selalu aku lakukan semenjak lama. Hahaha
Tak bermaksud apa-apa, hanya kembali mengingat perasaan si
aktor kala itu. Untuk kejujuran,aku aku akui akting dan jalan ceritanya
menarik. Dan aku lebur didalamnya.
Inderalaya.
Kenapa aku selalu menjadi bayangmu?
Kenapa pula dunia selalu menghantui dirimu?
Kenapa kau selalu merutuk dalam diammu?
Apakah kau pernah berkenalan cahaya?
Dengan warna-warnanya yang mengagumkan,
Ada merah, biru, hijau,kuning,hitam dan putih.
Apakah selama ini yang kau kenal hanyalah hitam?
Jujur, sebelumnya aku tak pernah merasa begitu terusik
dengan kehadiran seseorang didekatku. Mungkin hanya sedikit kejengkelan dan
kedongkolan biasa dalam diri manusia. Tapi aku tidak pernah merasa begitu
terusik, jengkel dan dongkol dengan kehadiran seseorang seperti sekarang. Itu
kamu. Ya kamu yang disana, yang selalu datang dengan tergesa-gesa seakan besok
adalah hari terakhirmu hidup didunia. Yang selalu datang dengan sejuta kediaman
aneh yang cepat berlalu. Kau memang tergesa, tapi kau diam. Dan diam itu yang
telah menyiksa diriku. Kenapa kau tak pernah berbicara kepadaku seperti kau
berbicara dengan yang lainnya?
Apa aku begitu menakutkan? Sehingga kau tak pernah mau
berbicara padaku.
Aku adalah makhluk yang pasif. Yang hanya mengerti tentang
dunia dari kotak kaca diruang keluarga rumahku. Lalu apa salahnya kalau kau
bertanya hal-hal yang tak aku mengerti? Apa kau menganggapku terlalu gelap?
Entah mengapa aku selalu ingin bicara seperti itu kepadamu, menanyakan ada apa
sebenarnya dengan diriku. Tapi aku selalu tak bisa, dengan segala kekuranganku.
Aku hanya dapat melihatmu dari jauh.
Sabtu, 08 Maret 2014
Bagi Yang Merindukan Sosok Itu
Pernah
mendengar beberapa kepala negara yang mendunia karena sifat kepemimpinannya?
Pasti
pernah,kita semua selalu rindu akan sebuah sosok pemimpin yang mencintai
rakyatnya seperti halnya ia mencintai dirinya sendiri. Sosok yang dirindukan
itu bisa tersohor dan menjadi teladan karena berbagai sifat dan perangai
apiknya. Salah satu pemimpin yang namanya mendunia dan dikenal sejak
berabad-abad silam adalah nabi Muhammad SAW. Ia terkenal
pandai,rajin,jujur,sabar dan peduli akan umatnya. Bahkan saat diakhir hayatnya
ia hanya berucap ummati ummati ummati yang berati umat, yaitu para sahabat dan
pengikutnya yang mengikuti ajaran islam dan kitab suci Al Quran.
Dewasa
ini di Indonesia sendiri,mungkin telah dikenal beberapa nama pejabat negeri
yang merakyat. Sebut saja Djokowi dan Risma, Djokowi menang pada pemilu Gubernur
DKI Jakarta beberapa tahun silam. Ia dikenal karena sikapnya yang pro rakyat
dan menggalakkan slogan “blusukan” yang dalam bahasa jawa berarti turun kejalan,mengambil
keputusan penertiban warga di kawasan kali ciliwung untuk dipindahkan di rumah
susun. Sedangkan Risma adalah walikota Surabaya yang tersohor karena gebrakkannya
pada kota yang suhu panasnya diatas rata-rata tersebut. Risma membuat banyak
kawasan hijau dan taman-taman di kota Surabaya,ia menertibkan kawasan-kawasan
lokalisasi, menolak proyek jalan tol serta bersikap adil dan cepat tanggap
dalam membuat keputusan.
Ada
apa rupanya hubungan seorang pemimpin dengan ketepatan pengambilan keputusan? Mengapa
pemimpin yang cepat dan tepat mengambil keputusan dicintai oleh rakyatnya?
Berangkat
dari hal inilah kita dapat melihat bahwa pemimpin yang baik adalah ia yang
dapat menjadi teladan bagi rakyatnya. Teladan disini yaitu yang dapat mengambil
keputusan secara adil, cermat, benar dan tepat. Tidak mengatasnamakan golongan
manapun dan tidak memberatkan ataupun condong kepada salah satu pihak. Pemimpin
juga harus mengerti dan memahami keputusan yang diambilnya lebih memberikan
dampak baik atau buruk bagi rakyatnya. Karena sudah seharusnya seorang pemimpin
mengerti kebutuhan dan kemauan rakyatnya.
Analisis
seorang pemimpin dalam mencari tahu kebutuhan rakyatnya inilah yang susah
dicari dalam diri pemimpin jaman sekarang. Banyak pemimpin hari ini yang hanya
menginginkan jabatan dan kekuasaan semata tanpa mempedulikan nasib rakyatnya. Sehingga
rakyat terkesan tidak didengar aspirasinya dan malah terkadang diabaikan begitu
saja.
Apa
resep untuk menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya?
Dari
nama-nama diatas sudah dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin haruslah
yang memiliki etos kerja tinggi, berdedikasi kepada rakyatnya, mempunyai sifat
melayani dan mendengar sehingga dapat mengetahui apa-apa saja kebutuhan
warganya. Dalam pengambilan keputusan pun seorang pemimpin harus melihat
masalah-masalah apa saja yang sedang terjadi dan butuh segera diselesaikan, menimbang
dampak baik dan buruknya terhadap warga, memberikan perubahan untuk kelangsungan hidup
warga supaya kelak lebih baik dan sebisa mungkin membuat warganya untuk patuh
kepada keputusannya.
Jadi,
dimanakah anda sebagai seorang pemimpin diri anda pribadi sejauh ini?
Era Susanti a.k.a. aeririana
Indralaya, 9 Maret 2014
dalam rangka membangun perspektif positif publik
Langganan:
Postingan (Atom)