Pernah
mendengar beberapa kepala negara yang mendunia karena sifat kepemimpinannya?
Pasti
pernah,kita semua selalu rindu akan sebuah sosok pemimpin yang mencintai
rakyatnya seperti halnya ia mencintai dirinya sendiri. Sosok yang dirindukan
itu bisa tersohor dan menjadi teladan karena berbagai sifat dan perangai
apiknya. Salah satu pemimpin yang namanya mendunia dan dikenal sejak
berabad-abad silam adalah nabi Muhammad SAW. Ia terkenal
pandai,rajin,jujur,sabar dan peduli akan umatnya. Bahkan saat diakhir hayatnya
ia hanya berucap ummati ummati ummati yang berati umat, yaitu para sahabat dan
pengikutnya yang mengikuti ajaran islam dan kitab suci Al Quran.
Dewasa
ini di Indonesia sendiri,mungkin telah dikenal beberapa nama pejabat negeri
yang merakyat. Sebut saja Djokowi dan Risma, Djokowi menang pada pemilu Gubernur
DKI Jakarta beberapa tahun silam. Ia dikenal karena sikapnya yang pro rakyat
dan menggalakkan slogan “blusukan” yang dalam bahasa jawa berarti turun kejalan,mengambil
keputusan penertiban warga di kawasan kali ciliwung untuk dipindahkan di rumah
susun. Sedangkan Risma adalah walikota Surabaya yang tersohor karena gebrakkannya
pada kota yang suhu panasnya diatas rata-rata tersebut. Risma membuat banyak
kawasan hijau dan taman-taman di kota Surabaya,ia menertibkan kawasan-kawasan
lokalisasi, menolak proyek jalan tol serta bersikap adil dan cepat tanggap
dalam membuat keputusan.
Ada
apa rupanya hubungan seorang pemimpin dengan ketepatan pengambilan keputusan? Mengapa
pemimpin yang cepat dan tepat mengambil keputusan dicintai oleh rakyatnya?
Berangkat
dari hal inilah kita dapat melihat bahwa pemimpin yang baik adalah ia yang
dapat menjadi teladan bagi rakyatnya. Teladan disini yaitu yang dapat mengambil
keputusan secara adil, cermat, benar dan tepat. Tidak mengatasnamakan golongan
manapun dan tidak memberatkan ataupun condong kepada salah satu pihak. Pemimpin
juga harus mengerti dan memahami keputusan yang diambilnya lebih memberikan
dampak baik atau buruk bagi rakyatnya. Karena sudah seharusnya seorang pemimpin
mengerti kebutuhan dan kemauan rakyatnya.
Analisis
seorang pemimpin dalam mencari tahu kebutuhan rakyatnya inilah yang susah
dicari dalam diri pemimpin jaman sekarang. Banyak pemimpin hari ini yang hanya
menginginkan jabatan dan kekuasaan semata tanpa mempedulikan nasib rakyatnya. Sehingga
rakyat terkesan tidak didengar aspirasinya dan malah terkadang diabaikan begitu
saja.
Apa
resep untuk menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya?
Dari
nama-nama diatas sudah dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin haruslah
yang memiliki etos kerja tinggi, berdedikasi kepada rakyatnya, mempunyai sifat
melayani dan mendengar sehingga dapat mengetahui apa-apa saja kebutuhan
warganya. Dalam pengambilan keputusan pun seorang pemimpin harus melihat
masalah-masalah apa saja yang sedang terjadi dan butuh segera diselesaikan, menimbang
dampak baik dan buruknya terhadap warga, memberikan perubahan untuk kelangsungan hidup
warga supaya kelak lebih baik dan sebisa mungkin membuat warganya untuk patuh
kepada keputusannya.
Jadi,
dimanakah anda sebagai seorang pemimpin diri anda pribadi sejauh ini?
Era Susanti a.k.a. aeririana
Indralaya, 9 Maret 2014
dalam rangka membangun perspektif positif publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar